Dear all,
Terlalu banyak kebingungan tentang kegunaan atau penting tidaknya pekerjaan Porting & Polishing (PnP) pada mesin kendaraan anda. Ada yang bilang akan buat ngempos. Ada juga yg bilang malah merusak mesin dan power malah turun. Ga sedikit yang bilang mesin jadi boros bahan bakar.
Mana yang benar, sebenar benarnya?
Pekerjaan PnP bila dilakukan dengan benar akan membuat mesin menjadi lebih responsif, lebih hemat dan efisien, dan lebih kencang. Pikiran negatif yang ada di masyarakat pada umumnya tidaklah heran merupakan cerminan dari pekerjaan PnP yang dilakukan 99% dari bengkel di Indo, yang tidak memiliki pemahaman yang cukup, dan alat yang memadai untuk melakukan pekerjaan dengan benar.
Berikut adalah Q&A (tanya jawab) seputar pekerjaan PnP. Bilamana ada pertanyaan lanjut, silahkan diutarakan. Thanks sebelumnya atas perhatiannya.
Q: Apakah PnP itu dengan singkat?
A: PnP adalah pekerjaan pembentukan port pada mesin yang ditujukan ke arah penggunaan yang lebih diinginkan. Kendaraan massal ditujukan pada pasar yang sangat umum. Keinginan untuk lebih hemat, misal, bisa dilakukan dengan melakukan porting yang membuat airflow lebih baik kwalitasnya sehingga lebih sedikit dibutuhkan bahan bakar utk menghasilkan power. Pada prinsipnya, pekerjaan PnP adalah langkah awal untuk mengarahkan kendaraan ke penggunaan yang lebih diinginkan. (more info: Head Porting )
Q: Langkah awal bukan langkah akhir?
A: Betul, setelah porting (PnP), semua sistem udara lainnya sebaiknya mengikuti hasil airflow yang ada. Porting bisa membuat udara secara kwantitas lebih sedikit dari baseline (standardnya), dgn lebih meningkatkan kwalitas, misal utk pemakaian harian yang peduli dengan hemat bahan bakar. Porting bisa juga bs diarahkan untuk kegunaan balap. Bisa memenuhi kebutuhan udara bilamana RPM sudah dibuka, misal, ke 7500 (vs 6500 saat standard).
Di pekerjaan PnP sendiri, langkah awal dari semuanya, selain menentukan arah penggunaan, adalah porting di valve seat. Valve seat adalah bagian terpenting dalam porting, yg bisa mempengaruhi, power dan efisiensi suatu mesin.
Q: Bagaimana menentukan pekerjaan PnP yang baik?
A: Di negara yang menjunjung tinggi skill, SDM lah yang terpenting. Namun SDM yang baik itu paham, adalah membuang waktu (uang) untuk melakukan yang terbaik tanpa alat. Alat terpenting dalam pekerjaan ini adalah Flowbench, alat ukur airflow. Pekerjaan PnP tanpa flowbench adalah omong kosong bila standard hasil yang baik dicari. Justru bengkel2 (99%) itu yang akan membuat nama PnP itu dengan nama buruk seperti ngempos, boros, dan boyo, persis seperti hasil pekerjaan mereka.
Q: Apakah PnP pada penggunaan harian dianjurkan?
A: Ya, sangat dianjurkan. Apapun arahnya, PnP akan mampu membuat mesin lebih responsif di penggunaan harian. Selain itu, mesin akan lebih hemat bahan bakar. Juga yang penting untuk diketahui, PnP justru akan membuat mesin lebih awet, karena kerak/residue hasil pembakaran akan semakin sedikit. Kwalitas udara yang membaik karena PnP akan membuat residue menjadi semakin sedikit. Umur mesin semakin panjang, kerak menipis, ngelitik pun lebih bisa dihindarkan.
Q: Apakah PnP memerlukan penggantian injector atau penggunaan piggyback?
A: Penggantian injektor bisa dilakukan bila dibutuhkan. PnP utk harian biasanya jsutru mengurangi kwantitas udara, dan menggantikannya dengan peningkatan kwalitas udara. Jelas terlihat, penambahan kapasitas suplai bahan bakar tidak dibutuhkan untuk penggunaan harian.
Untuk balap, khususnya balap yang serius, bukan saja injector yg perlu diganti untuk mengimbangi jumlah udara yang lebih banyak, tapi banyak parts lainnya yg perlu diganti, misal cam, exhaust, valve dll. Tidak ada sulap. Penyesuaian perlu dilakukan bila perlu dilakukan.
Begitupun dengan piggyback. Piggyback untuk kendaraan modern sudah tidak akan ampuh lagi, karena ECU kendaraan modern tsb akan terus merubah ke setting yang sudah ada dari pabrik. Kecuali satu piggyback, yaitu Camcon dari Power Enterprise yang memang masih mampu merubah cam timing di kondisi harian (non gas pol) atau kebut (gas pol).
Selain Camcon, piggyback tidak ada gunanya untuk pemakaian harian.
Q: Apakah PnP untuk penggunaan harian membutuhkan penggantian exhaust system?
A: Yang biasanya terjadi adalah, bilamana mesin sudah menggunakan aftermarket (modif) di exhaust, adalah disarankan untuk menggunakan exhaust system standard, atau mencari exhaust system lain yang lebih baik. Exhaust system (dari header sd akhir) buatan lokal yg sering diamati, jelas terlihat sangat tidak cocok untuk penggunaan harian.. bahkan juga untuk penggunaan balap! Disarankan untuk menggunakan exhaust system standard daripada lokal yang malah membuat ngempos, boros, ngerusak mesin. Kecuali sangat ingin menggunakan exhaust system yg lebih baik, disarankan untuk menggunakan dari mereka yang paham airflow. Bukan dari mereka yang KELIHATANnya paham airflow.
(bersambung)
Superflow Flowbench and Dyno Test, Porting, Camcon Piggyback, HP Tuning, i-Cruise Dial, General Repair, Body Repair. PH: 021-7806-752
Tampilkan postingan dengan label detonation. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label detonation. Tampilkan semua postingan
Rabu, 23 Maret 2016
Porting (& Polishing): Pekerjaan modifikasi awal untuk semua tujuan penggunaan
Label:
air flow,
airflow,
aliran,
aliran udara,
bengkel,
boros,
cam timing,
catalytic converter,
detonasi,
detonation,
dyno,
efficient,
efisien,
flowbench,
hemat,
kencang,
porting,
power
Senin, 11 Mei 2015
The 100% Standard Camry 2005 VVT-i Gets More Than 10% of Power Boost From Camcon Without AFR Adjustment
Ola all,
Berikut adalah Camry 2005 manual 2.4 liter full standard dgn km sudah mencapai 99.000. Camry ini, seperti halnya mobil yang sudah berumur, mengalami gejala sedikit ngelitik. Powerpun terasa kurang. Lemot, perlu menekan gas pedal lebih dalam untuk berakselerasi.
Problem yang dialami bisa dipastikan karena faktor udara yang mengalir tidak sesuai dgn yang dibutuhkan, disebabkan oleh cam timing di mobil ini yang bisa dibilang sudah "off", atau tidak pas lagi, setelah melakukan beberapa ritual tes utk lebih mendapatkan gambaran kalo sektor pengapian dan suplai bensin tidak mengalami gangguan.
Sebenarnya, kondisi Camry ini tidak parah, karena diketahui mobil ini cukup terawat, dgn kebiasaannya menggunakan shell ultra 5-40 dan juga bensin dari shell yg setara oktannya dgn pertamax. Namun, hasil dyno tes terutama setelah penggunaan piggyback Camcon untuk menyesuaikan cam timing dgn kondisi mesin yang sudah berumur bisa mengejutkan.
Langsung kita review hasil dyno test di mobil sebelum dan sesudah penggunaan Camcon. Perlu dicatat, modifikasi hanya pada Camcon, dan piggyback itu hanya dipakai untuk menyetel cam timing, tanpa menggunakan fitur yg dimiliki Camcon lainnya, seperti AFR adjustment.
Seperti terlihat di grafik, power di rpm menengah sangat tertahan yang disebabkan karena hambatan di exhaust flow. Exhaust flow yg buruk menyebabkan cam timing di VVT-i ini menjadi tidak pas. Pada saat intake flow akan mengalir mengisi ruang bakar, exhaust flow yg hanya mampur mengalir lebih sedikit keluar dari ruang bakar karena hambatan, membuat intake flow menjadi tertahan (ingat pressure). Selain itu, ruang bakar juga akan terisi tidak saja oleh udara segar dari intake flow, tapi juga dicemari oleh exhaust flow yang gagal keluar secara keseluruhan. Hal ini yang membuat power jatuh. Dan juga menyebabkan terjadi ngelitik, karena temperatur di ruang bakar menjadi lebih panas dari seharusnya. Borospun tidaklah heran juga terjadi.
Camcon, sebagai piggyback satu satunya di dunia yg mampu mengatur VVT-i (dan juga i-VTEC) cam timing di mobil Toyota/Daihatsu/Lexus, Honda/Acura dan Subaru, di setel untuk memundurkan cam timing, untuk memungkinkan waktu yang relatif lebih untuk exhaust keluar dari ruang bakar. Walau mungkin rada susah untuk dimengerti, perubahan cam timing yang dilakukan Camcon ini juga turut merubah LCA (lobe centerline angle). Perubahan di LCA ini akan membuat NILAI mundurnya cam timing itu semakin besar karena dgn semakin lebarnya LCA, lift yang ada pada saat overlap akan menjadi semakin rendah, yang memungkinkan exhaust flow menjadi cepat dgn arah yang lebih jelas, keluar dari ruang bakar. (sori, memang bagian ini rada berat untuk dicerna).
Point utamanya adalah, bisa terlihat di graph, kesalahan cam timing bisa sangat merugikan. Perbaikan cam timing oleh Camcon membuat mobil jauh lebih bertenaga, hemat, dan juga bebas dari ngelitik/detonasi.
Pertanyaan yang menarik untuk direnungkan: Kenapa perlu merubah ignition timing, kalo cam timing bisa membuat tidak saja bebas dari ngelitik tanpa perlu ganti oktan bensin, tapi juga power meningkat? Bila menggunakan ignition timing (sangat populer dipakai oleh yang kurang paham), memundurkan ignition timing akan membantu menghilangkan ngelitik, tapi power akan jatuh. Menyedihkan bukan? Namun, yg lebih parah adalah kalo kita pertahankan hidup didalam kegelapan. Thanks!
Berikut adalah Camry 2005 manual 2.4 liter full standard dgn km sudah mencapai 99.000. Camry ini, seperti halnya mobil yang sudah berumur, mengalami gejala sedikit ngelitik. Powerpun terasa kurang. Lemot, perlu menekan gas pedal lebih dalam untuk berakselerasi.
Problem yang dialami bisa dipastikan karena faktor udara yang mengalir tidak sesuai dgn yang dibutuhkan, disebabkan oleh cam timing di mobil ini yang bisa dibilang sudah "off", atau tidak pas lagi, setelah melakukan beberapa ritual tes utk lebih mendapatkan gambaran kalo sektor pengapian dan suplai bensin tidak mengalami gangguan.
Sebenarnya, kondisi Camry ini tidak parah, karena diketahui mobil ini cukup terawat, dgn kebiasaannya menggunakan shell ultra 5-40 dan juga bensin dari shell yg setara oktannya dgn pertamax. Namun, hasil dyno tes terutama setelah penggunaan piggyback Camcon untuk menyesuaikan cam timing dgn kondisi mesin yang sudah berumur bisa mengejutkan.
Langsung kita review hasil dyno test di mobil sebelum dan sesudah penggunaan Camcon. Perlu dicatat, modifikasi hanya pada Camcon, dan piggyback itu hanya dipakai untuk menyetel cam timing, tanpa menggunakan fitur yg dimiliki Camcon lainnya, seperti AFR adjustment.
Seperti terlihat di grafik, power di rpm menengah sangat tertahan yang disebabkan karena hambatan di exhaust flow. Exhaust flow yg buruk menyebabkan cam timing di VVT-i ini menjadi tidak pas. Pada saat intake flow akan mengalir mengisi ruang bakar, exhaust flow yg hanya mampur mengalir lebih sedikit keluar dari ruang bakar karena hambatan, membuat intake flow menjadi tertahan (ingat pressure). Selain itu, ruang bakar juga akan terisi tidak saja oleh udara segar dari intake flow, tapi juga dicemari oleh exhaust flow yang gagal keluar secara keseluruhan. Hal ini yang membuat power jatuh. Dan juga menyebabkan terjadi ngelitik, karena temperatur di ruang bakar menjadi lebih panas dari seharusnya. Borospun tidaklah heran juga terjadi.
Camcon, sebagai piggyback satu satunya di dunia yg mampu mengatur VVT-i (dan juga i-VTEC) cam timing di mobil Toyota/Daihatsu/Lexus, Honda/Acura dan Subaru, di setel untuk memundurkan cam timing, untuk memungkinkan waktu yang relatif lebih untuk exhaust keluar dari ruang bakar. Walau mungkin rada susah untuk dimengerti, perubahan cam timing yang dilakukan Camcon ini juga turut merubah LCA (lobe centerline angle). Perubahan di LCA ini akan membuat NILAI mundurnya cam timing itu semakin besar karena dgn semakin lebarnya LCA, lift yang ada pada saat overlap akan menjadi semakin rendah, yang memungkinkan exhaust flow menjadi cepat dgn arah yang lebih jelas, keluar dari ruang bakar. (sori, memang bagian ini rada berat untuk dicerna).
Point utamanya adalah, bisa terlihat di graph, kesalahan cam timing bisa sangat merugikan. Perbaikan cam timing oleh Camcon membuat mobil jauh lebih bertenaga, hemat, dan juga bebas dari ngelitik/detonasi.
Pertanyaan yang menarik untuk direnungkan: Kenapa perlu merubah ignition timing, kalo cam timing bisa membuat tidak saja bebas dari ngelitik tanpa perlu ganti oktan bensin, tapi juga power meningkat? Bila menggunakan ignition timing (sangat populer dipakai oleh yang kurang paham), memundurkan ignition timing akan membantu menghilangkan ngelitik, tapi power akan jatuh. Menyedihkan bukan? Namun, yg lebih parah adalah kalo kita pertahankan hidup didalam kegelapan. Thanks!
Langganan:
Postingan (Atom)