Selasa, 22 Desember 2015

Header Boosting

Dear All,

Berikut adalah hasil dari pekerjaan header boosting:




Header boosting adalah modifikasi ringan yang dilakukan pada bagian header dan sekitarnya yang bertujuan, seperti terlihat di gambar diatas, meningkatkan power di (hampir) keseluruhan RPM. Pekerjaan ini sangat singkat di waktu, hanya butuh 1 malam, terutama untuk menunggu header cukup dingin untuk dibuka, selain waktu untuk melakukan tes tes pada mesin dyno.

Pekerjaan modifikasi ringan pada header ini ditujukan untuk memperbaiki khususnya sudut masuk udara/exhaust flow, untuk mengurangi tahanan yang disebabkan oleh bentuk dari header standard.

Hasil dari header boosting di kurva diatas adalah sbb:
Peak Torsi meningkat: 3.37% (dari 71.1 ke 73.5)
Peak Horsepower meningkat 2.87% (dari 69.5 ke 71.5)

Sekedar informasi, header boosting ini lebih cocok untuk mobil yang mengalami lebih banyak tahanan/hambatan di RPM lebih tinggi, yang biasanya bisa dikenal dengan memperhatikan angka peak HP dan angka peak Torsi.

Bila angka peak Torsi lebih tinggi (atau sekitar) angka peak HP, pekerjaan header boosting ini merupakan pilihan yang menarik. Biasanya mobil mobil Toyota atau sejenis memiliki karakter seperti itu, peak Torsi sekitar atau lebih tinggi dari peak HP. Sebaliknya, pada umumnya mobil Honda atau sejenis. memiliki karakter terbalik, memiliki peak HP lebih tinggi dari peak Torsi, sehingga pekerjaan header boosting ini kurang cocok untuk mesin Honda atau sejenis.

Silahkan kontak 021-7806-752 untuk info dan booking. Thanks!!

Info harga: https://www.facebook.com/notes/hasta/pekerjaan-airflow-tuning-di-hasta/1056065347759886

Senin, 07 Desember 2015

Ninja 250FI - Peningkatan power tidak seperti yang diharapkan/tidak sesuai dengan peningkatan di CFM

Dear all,

Berikut adalah motor ninja ber cc 250, sudah injeksi, yang melakukan pekerjaan porting di Hasta. Sebelum pekerjaan porting, motor ini sudah di modifikasi, menurut owner, dengan mengganti full exhaust ke produk aftermarket dan juga tambahan piggyback.





Pekerjaan porting pada motor yang menurut info sudah fokus ke rpm menengah saat masih standard memberikan peningkatan intake flow CFM sbb:
LIFT CFM Sebelum CFM Sesudah Perubahan % perubahan

0.025 14
17 3 21,4%

0,05 31
37,3 6,3 20,3%

0,1 64,3
72,8 8,5 13,2%

0,15 92,5
98 5,5 5,9%

0,2 91,4
112 20,6 22,5%

0,25 90,4
113 22,6 25,0%

0,3 90,7
115 24,3 26,8%

0,35 90,5
115 24,5 27,1%








TOTAL
564,8
680,1 115,3 20,4%



























Bisa terlihat dari data CFM di intake flow di atas, peningkatan terjadi di semua lift, dengan rata2 peningkatan sebesar 20.4%. Begitupun di exhaust flow.

Namun kenapa hasil dyno berikut tidak mencerminkan peningkatan itu? Kita mencoba mempelajarinya, dan masukan dan pendapat diharapkan.







Hasil dyno menunjukkan terjadi peningkatan power walaupun tidak sebanyak yang ditunjukkan oleh peningkatan CFM. (garis biru=sesudah porting, garis merah=sebelum porting).

Juga menarik untuk diperhatikan modifikasi sebelum porting ini termasuk full exhaust yang berdiameter dalam sekitar 28.4-28.6mm. Hasil sblm porting dgn mod exhaust system dan piggyback sudah menunjukkan peak HP bahkan masih akan terjadi di RPM diatas RPM tertinggi yang ada di Ninja itu, menandakan exhaust system mengalami pengemposan, exhaust airflow menjadi lambat.

Juga bisa diamati dari spek standard motor Ninja ini yang mencapai peak HP d RPM 11000 dan peak Torque di RPM 10000 untuk kondisi standard, sedangkan setelah modif dgn full exhaust yg tampak kebesaran, peak HP terjadi di RPM lebih dari max di hasil dyno, dan peak Torque terjadi di RPM sekitar 10500. Kedua patokan menunjukkan adanya pengemposan.

Dari segi hitungan airflow, setelah disesuaikan dgn cc/volume silindernya, exhaust airflow membutuhkan header 24-24.5mm ukuran dalam. Sekitar ((28.5-24)/24=) 18-19% perbedaan diameter, yang memberikan pengemposan dari ideal luas (bukan diameter) lebih dari 35%. Wow!!

Dan itu baru header. Bisa diperkirakan kolektor dari exhaust aftermarket ini juga akan kebesaran, membuat keseluruhan exhaust system menjadi ngempos, seperti tercerminkan di hasil dyno.


HAMBATAN DARI PEKERJAAN PORTING YANG DILAKUKAN DENGAN BENAR:
Peningkatan airflow dari pekerjaan porting dapat tidak terlukiskan sesuai harapan bila, menurut pujangga airflow dunia, David Vizard, adalah:
- Exhaust system menjadi penghalang
- Cam timing tidak sesuai

Dari 2 halangan tsb diatas, exhaust system di motor ninja itu terlihat sebagai penghalang utama, diluar cam timing yg akan bisa bantu bila durasi diperkecil (pengecilan durasi selalu akan memberikan extra push di RPM bawah/menengah).

Pertanyaan: Apakah pekerjaan porting bisa membantu kondisi ngempos? Tentu bisa.
Pekerjaan porting yang lebih tepat yang lebih fokus ke velocity dan swirl akan bantu torsi lebih baik. Namun, problem utama di motor Ninja ini adalah exhaust yang terlalu besar. Sekedar reminder, top gun di dunia airflow, termasuk supermaster Vizard, mengatakan bahwa tuning yang paling potent di airflowadalah di exhaust.

Oleh karena itu, perubahan exhaust yg kebesaran ke ukuran yg lebih ideal, akan membuat peak torque dan hp kembali ke sekitar standard, dgn kemungkinan besar menjadi flat ke RPM lebih tinggi, karena porting menghasilkan CFM yg lebih baik.

Pengalaman mengatakan bahwa perbaikan CFM di intake yang bahkan melewati kebutuhan cc/volume silinder, bisa dimaksimalkan dgn exhaust port yang baik, seperti di avanza berikut:













Garis merah di hasil dyno diatas adalah hasil dari porting di avanza yg juga menggunakan exhaust, walau tidak masuk kategori terlalu ngempos, yang kebesaran. Garis biru adalh hasil dari modifikasi panjang pipa, yg membuat keseluruhan airflow menjadi lebih cepat. Perubahan terlihat di peak hp dan torque, keduanya terjadi lbh cepat (di RPM lebih rendah), dan bahkan lebih tinggi!

SOLUSI UNTUK NINJA 250FI:

- Ganti exhaust ke yang lebih tepat
Owner ninja ini menginginkan performa di RPM harian (bawah/menengah) meningkat. Walaupun hasil porting menunjukkan peningkatan, hasil akan jauh lebih baik lagi terutama di RPM yg diinginkan, bila menggunakan exhaust system yang lebih ideal. Bahkan penggunaan exhaust standard akan memberikan hasil jauh lebih baik, terlebih bila catalytic converter dilepas (seperti halnya di exhaust aftermarket) dan sedikit modifikasi dilakukan di mulut header untuk membuat bentuk sedikit lebih baik lagi.

- Re-porting
Perbaikan di exhaust system adalah langkah awal yang paling berpengaruh dan tidak mengeluarkan banyak biaya. Setelah penggunaan exhaust system lebih baik dan masih merasakan kurang gesit, porting bisa disesuaikan, dan ini juga tanpa biaya, tentu bila dilakukan dlm kurun waktu yang masuk akal, misal 1-2 minggu setelah pekerjaan.

- Perbesar CC/volume silinder
Bila kedua alternatif diatas, ganti exhaust dan re-porting, tidak diinginkan, langkah berikut yg akan memberikan hasil terbaik adalah pembesaran cc, menyesuaikan dgn exhaust dan intake flow yang besar. Peningkatan cc sebesar 10%, misalnya dalam kasus ini, akan memberikan performa bahkan lebih dari 10% karena airflow di intake maupun exhaust sudah siap menampung volume yang extra dari pembesaran cc.