Dear All,
Berikut
adalah hasil tanya jawab (Q&A) mengenai aliran udara/airflow yang
berhubungan dgn power dan efisiensi di mobil/mesin. Silahkan yang ingin
bertanya, pertanyaan menarik akan kita masukkan juga dalam Q&A ini.
1.
Q: Apakah airflow ini merupakan apa yang disebut "Black art"?
A:
Bila tidak putih adalah hitam, adalah betul itu merupakan "black art".
Tapi kita tahu, tidak putih itu bisa juga biru dll. Jadi airflow ini
bukanlah "black art", walaupun kita tahu airflow ini bisa termasuk
bagian dalam ilmu "chaos theory"/ilmu teori kekacauan. Dengan mengerti
kesempurnaan itu tidak ada (di matematika kita gunakan "limit"), maka
airflow bisa dimengerti dengan lebih baik bila melakukan pendekatan2.
Atau sy suka menyebutnya "Arah".
Dengan lebih memahami airflow,
arah akan semakin baik dimengerti sehingga faktor "art" nya atau "magic"
nya atau "nasib nasib an" atau "kebetulan" bisa dikurangi mendekati 0
(nol).
2.
Q: Apa yang lebih penting untuk memaksimumkan airflow, cam timing/overlap atau pekerjaan porting?
A:
Kita melihatnya kedua relatif sama pentingnya. Perbaikan airflow di
port/head dgn pekerjaan porting yang baik akan bisa membantu cam yang
tidak tepat untuk suatu mesin. Begitupun sebaliknya, penggunaan cam yang
tepat bisa membantu airflow yang kurang baik dalam suatu mesin.
3.
Q: Apakah perbaikan airflow bisa meningkatkan power? Atau bisa membantu mobil menjadi efisien/hemat dalam bbm?
A:
Tentu bisa. Porting head yang memperbaiki airflow di bagian terpenting
dalam suatu mesin, akan bisa mendorong power lebih tinggi. Selain itu,
bisa juga diarahkan untuk lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Bila kondisi mesin sebelumnya masih belum maksimal, seperti biasanya di
mobil massal karena faktor biaya misalnya, power dan sekaligus hemat bbm
bisa terjadi dgn pekerjaan porting yang baik.
Juga dgn cam/overlap, perbaikan di timing ini bisa membuat mesin lebih halus, lebih powerful, dan atau lebih efisien.
4.
Q:
Dengan semakin meningkatnya harga bahan bakar, bagaimana peranan
porting yang baik dan perubahan cam timing bisa membantu menekan
pengeluaran biaya bahan bakar yang akan semakin lebih tinggi?
A:
Dgn pekerjaan porting yang baik, bilamana power tidak merupakan target
utama, porting bisa diarahkan ke peningkatan kwalitas flow sekaligus
mengurangi kwantitias flow (termasuk bbm). Penyesuaian kwalitas dan
kwantitas flow bisa diarahkan ke target yang dinginkan bila porting
dikerjakan dgn benar.
Bila memiliki kemampuan untuk merubah
overlap pada cam timing suatu mobil, maka untuk mengurangi jumlah bbm
yang dikeluarkan, cam timing bisa dimundurkan, yang akan menyebabkan
overlap semakin kecil. Langkah ini bisa mengurangi power bila perbaikan
di exhaust system tidak dilakukan atau tidak memungkinkan.
5.
Q:
Saya kurang peduli dengan bahan bakar. Sy hanya ingin power! Namun saya
hanya ingin power di RPM s/d 4000an, karena sy suka akselerasi namun
tidak suka terlalu cepat. Apakah ada perbaikan airflow yang memungkinkan
ini terjadi?
A: Tentu. Bisa melakukan perbaikan di header dan
bagian lanjut dari exhaust system untuk menguatkan target RPM. Porting
juga bisa membuat akselerasi jauh lebih ganas. Dan perbaikan flow di
port ini yang menghasilkan akselerasi lebih baik bukan berarti akan
membutuhkan bahan bakar yang boros. Lebih banyak kemungkinan untuk
bahkan lebih hemat!
Juga perbaikan di overlap bisa membuat mobil lebih powerful. Terlebih bila exhaust system (seetidaknya header) diperbaiki.
6.
Q:
Apakah bisa dijelaskan bilamana terjadi pengurangan suplai kwantitas
udara yang juga berarti penghematan bensin dan pengurangan power, power
juga bisa bertahan atau bahkan sedikit meningkat? Apakah mungkin lebih
hemat/efisien dan peningkatan power itu terjadi berbarengan?
A: Di
sistem yang sudah optimum dgn arah yang sudah ditentukan entah ke power
atau ke efisiensi, perlu ada pengorbanan memang bila ingin melakukan
perbaikan di pilihan itu. Namun secara umum mobil yang ada dipasar masih
setidaknya memperhatikan 2 faktor tambahan yaitu emisi dan biaya.
Oleh
karena itu bila biaya bisa dibuat lebih besar anggarannya, seperti
pembelian header aftermarket yang berkwalitas baik (terbukti bukan
katanya), maka performance bisa meningkat di power dan bahkan di
efisiensi. Kira2 bisa dirangkum, dgn mengurangi suplai bensin ke ruang
bakar yg berarti penghematan bbm, power bisa dibuat kira kira sama atau
bahkan bisa meningkat dengan mengurangi power loss di exhaust entah
melalui porting atau upgrade exhaust system. Efek akan lebih terasa
dengan perbaikan flow di area terdekat ke ruang bakar. Lihat ilustrasi:
https://www.facebook.com/HastaWS/photos_stream?ref=page_internal
7.
Q: Header manakah yang terbaik untuk mobil harian, dan manakah yang terbaik untuk balap, 4-1 apa 4-2-1?
A:
Bila dilihat dari power, terlebih average power, 4-2-1 sudah dipastikan
akan lebih baik untuk harian maupun balap. Alasannya sangat sederhana,
4-2-1 memiliki satu step extra, satu extra venturi yang bisa dipakai
untuk mengadjust flow sesuai dgn keinginan.
Namun, kalo dilihat
dari biaya, tidak susah untuk paham kalo 4-2-1 adalah lebih mahal. Bukan
saja dari bahan yg lebih banyak, tapi penentuan spek nya yang lebih
kompleks karena satu extra venturi itu. Jadi, bila anggaran lebih besar
terlebih sensitifitas terhadap power semakin tinggi, 4-2-1 adalah
pilihan terbaik. (8-4-2-1 tentu akan lebih baik lagi, namun
susah/mustahil aplikasinya pada mbl umum atau biaya akan sangat tinggi
bilapun bisa).
Ilustrasi, terlihat terdapat 2 ttorque peak di
rentang sekitar 1000 RPM, di RPM 4000 keatas. Mbl ini menggunakan header
4-2-1 yg diarahkan ke RPM tinggi, dan juga dibantu camcon yg
memaksimumkan cam timing:
https://www.facebook.com/HastaWS/photos/pb.111992312166926.-2207520000.1413111228./738772302822254/?type=3&theater )
8.
Q: Apakah penggantian valve ke diameter lebih besar bisa meningkatkan flow?
A:
Bisa saja. Namun perlu dipertimbangkan sebelumnya, exhaust dan intake
ratio, kebutuhan penggunaan dan besarnya port. Daerah valve adalah juga
kesatuan dari suatu sistem flow yang ada. Oleh karena, perubahannya bisa
mempengaruhi bagian lainnya. Pengertian ini bisa diterapkan disemua
lokasi flow di sistem mobil, misalnya, header ke kolektor bisa
memberikan juga gambaran yg sama spt port ke valve. Perubahan lebih
besar dari seharusnya dari header ke kolektor akan membuat mesin menjadi
ngempos di rpm bawah/menengah, begitupun persis dgn pembesaran di valve
tanpa didukung perubahan suplai dari portnya.
Juga, bilamana
penggunaan untuk harian atau cukup banyak rpm menengah akan digunakan,
pembesaran valve tidak disarankan kecuali hal2 penting lain sudah
ditingkatkan. Disarankan adalah memperbaiki kwalitas flow, bukan
meningkatkan kwantitas flow. Kwalitas flow bisa dihasilkan dgn membuat
port lebh baik secara bentuk, dan juga secara ukurannya. Baik secara
ukuran dan bentuk akan membuat velocity meningkat yang tentu berarti
performance juga meningkat. Sebagai tambahan, exhaust to intake ratio
perlu dipertimbangkan. Bilamana E/I ratio ini sudah cukup okay (75-85%),
maka akan lebih menguntungkan lebih fokus ke peningkatan kwalitas spt
velocity dan swirls daripada meningkatkan kwantitas yang ada
(CFM).Sebagai extra pengamatan, adalah penting juga utk mengetahui speed
yang akan digunakan. Untuk trek yang berliku liku dgn tikungan pelan
dan medium, hasil akan lebih baik bila difokuskan ke akselerasi/torsi
(velocity/swirls) bukan speed/HP (CFM).
9.
Q: Seperti halnya pembesaran valve, apakah pembesaran port dianjurkan untuk performance?
A:
Supaya lebih mudah dan lebih bnyk pengamatan, lagi lagi, kita bisa
bandingkan port ini spt halnya header. Pembesaran port bisa
menguntungkan bila speed tinggi dibutuhkan. Perlu diamati berapa speed
yang cocok untuk suatu penggunaan agar CFM bisa disesuaikan dgn
memainkan besaran port. Begitupun di header, header yang besar ditujukan
ke higher speed, pertanyaannya apakah besarnya cukup utk speed yg
ditargetkan. Bilamana kebesaran, maka bahkan target speed lambat dan
tinggi bisa tidak tercapai keduanya.
10.
Q: Membingungkan tentang ukuran ukuran port dan valve dll. Mana yang lebih baik sedikit kebesaran atau sedikit kekecilan?
A:
Sangat masuk akal kalo itu membingungkan karena banyak faktor yang
perlu dipertimbangkan sebelum melakukan perubahan. Jangan sampai sudah
melakukan perubahan, perubahan itu malah tidak terpakai. Dan ruginya,
dgn perubahan itu malah bisa mengakibatkan performa menjadi kurang di
sisi lain--misal ingin lebih kencang tapi malah ngempos dari awal dan
top speed malah berkurang (biasanya terjadi krn pengerjaan porting yang
tidak dilakukan dgn baik, misal tanpa alat bantu ukur flow-flowbench,
krn ketidakpahaman tentang flow utk menentukan spek header dan kolektor,
dan krn ketidak pahaman ttg flow utk menentukan diameter reson dan
muffler dan pipa2 sesudah kolektor).
JADI utk amannya, seperti
yang sering diutarakan Mr Horspower, David Vizard, mengenai ukuran2
diameter utk airflow di mobil, adalah lebih baik untuk sedikit kekecilan
daripada sedikit kebesaran KECUALI di 2 titik, yaitu titik terawal
yaitu filter udara, dan titik terakhir yaitu muffler (dan sistem sesudah
kolektor).
Thanks atas supportnya!!
Info/link yang bisa berguna:
CAM:
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.751835341515950.1073741886.111992312166926&type=3
PORTING:
https://www.facebook.com/notes/hasta/porting-polishing-pnp-untuk-harian-sd-balap-hasil-terjamin-transparan-dan-verifi/595930287106730
JOES (exhaust):
https://www.facebook.com/pages/Joy-of-Exhaust-System-JOES/1447642068847306
Camcon:
https://www.facebook.com/PowerEnterpriseIndonesia/photos/pb.427818403950245.-2207520000.1413111924./684134771651939/?type=3&theater