Minggu, 21 Februari 2016

(NOT TOO) Shocking: Header/Kolektor Standard atau Aftermarket/modif? Mana yang terbaik?

Dear all,

Sering terdengar apakah header/kolektor perlu diganti ke aftermarket/modif-an. Tentu adalah wajar seseorang mempertimbangkan pengeluaran untuk sesuatu yang berharga, apalagi sangat sesuai dgn harapan/kebutuhannya... Jadi bagaimanakah menilai bagus atau tidaknya modifikasi?

(link berikut bs bantu yang ingin mengetahui exhaust system: Exhaust Sytem - Dasar )

Kebetulan ada kesempatan untuk melakukan tes pada header/kolektor standard vs aftermarket di mobil Toyota Rush. Langsung aja kita lihat gambar yg bisa jadi mencengangkan buat banyak pihak, walau sangat tidka heran buat kita.



Terlihat di gambar, garis biru adalah untuk dengan header standard 4-1 dan kolektor, open exhaust. Yang merah adalah dengan exhaust system dari kansai, termasuk header 4-2-1 s/d muffler.

Sangat mencengangkan exhaust system aftermarket kalah dari RPM bawah ke atas (walau atas akan dijelaskan lebih lanjut).

Apakah berarti header/kolektor standard lebih bagus dari aftermarket? Tidak juga. Yang benar adalah header dan kolektor aftermarket akan lebih baik dari standard BILA desain aftermarketnya dibuat dengan baik didukung dengan pemahaman airflow dan power yang mumpuni. Jelas terlihat di atas, udara sungguh sangat tidak mampu membaca merek. Yang mereka bisa baca adalah ukuran dan bentuk ruang gerak mereka.

Yang lebih mencengangkan lagi adalah bila mengetahui dan memahami fakta2 berikut dari header dan kolektor standard maupun aftermarket dalam tes itu:
- di RPM bawah, kansai kalah dari standard. Sungguh luarbiasa kalahnya, karena kansai menggunakan header 4-2-1 dan standard menggunakan 4-1. 4-2-1 harusnya tutup mata akan mengalahkan 4-1 di RPM bawah.

- adalah fair juga memberi info bahwa header standard masih ada catalytic converter, yang spt terlihat di dyno, yang mengurangi flow, walau tidak terlalu parah. Cat con yg bermasalah ini akan membantu performance di RPM bawah, sedikit krn bs kita lihat swing power sekitar 10-15% ditempat masalah cat con itu.
- kansai menggunakan pipa2 yg jauh lbh panjang dari standard. Lebih panjang seharusnya lebih baik untuk flow, apalagi untuk RPM bawah.
- di header standard dan open exhaust, sambungan header ke kolektor mengalami kebocoran, walau bs diperbaiki menjadi minim, tetap ada kebocoran. Yg efeknya adalah mengurangi kemampuan RPM bawah dan atas. Bgmn kalo sdkt kebocoran ini diperbaiki? Header standard akan lebih baik lagi di RPM bawah dari header aftermarket itu.

Bagaimana dgn RPM atas yang di header standard terlihat naik turun? Penyebab naik turun itu adalah gangguan di catalytic converter yg sdh berkurang kemampuan flow nya...  Oleh karena itu, tanpa adanya problem di cat con itu, RPM atas di header std itu akan dgn mudah melewati exhaust sytem dari kansai..

Sebagai bahan untuk memahami efek dari cat con yang sudah buruk airflow performancenya (dan tentu daya saringnya), berikut adalah gambar dari mobil yang juga mengalami problem di cat con (garis biru), problem yang lebih parah dari header standard Rush, sehingga sudah menahan airflow di RPM lebih bawah, dengan swing power bisa lebih dari 25%. Garis merah adalah hasil akhir dari perbaikan termasuk penggantian cat con dgn pipa biasa.




Note:
Tes dilakukan apa adanya. Info dibuka seluasnya. Dan Hasta sebagai personal tidak ikut serta dalam melakukan pengetesan ini kecuali hanya mengajarkan proses pengetesan yang baik dan benar pada tim hasta supaya hasil tes bisa dibandingkan dengan baik dan fair, tanpa ada misleading yang disengaja/diketahui.

Pendapat pribadi hasta adalah hasil ini tidak mengherankan sama sekali. Sudah biasa kita lihat sejak 4 tahun lalu, bahwa pembuatan exhaust system di indo masih terbelakang, seperti halnya pengerjaan porting and polishing yang tidak menggunakan flowbench dalam pengukurannya. Di exhaust, pada umumnya sy perhatikan, pemahaman banyak faktor yg menentukan sangat kurang sehingga hasil jauh dari harapan/potensi. Sori kalo kita bicara apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar